“Ada sebagian orang mengatakan bahwa Palestina itu bukan urusan kita gitu, jadi dia bukan urusan orang Indoensia, ngapain kita bicarakan Palestina? Ngapain kita membela mereka gitu? Kan kita pikirkan aja Indonesia, ga usah pikirkan Palestina. Ya, gimana ini Ustadz mungkin ada tanggapan Ustadz berkaitan dengan masalah opini-opini seperti itu Ustadz?
Masya Allah ya, ada dua wajah yang berbeda. Ya, yang satu bilang perang total, yang satu bilang kita ga usah ada urusan dengan Palestina, bukan urusan kita. Ini dua hal yang perlu diluruskan, ya kan.
- Perang Total
- Ga Perduli
Perang total?
Pertama, siapa yang mengajak perang total itu, Anda sebagai apa? Kita sebagai rakyat jelata, itu ga boleh. Sebagai ulama pun itu enggak boleh dia berbicara. Perang total, ukuran total itu itu wewenang pemerintah, karena itu disepakati di dalam buku-buku fikih.
Salah satu syarat jihad Syar’i:
- Jihad itu harus dipimpin oleh Kepala negara.
Ini jihad secara fisik ya harus dipimpin oleh Kepala Negara, dalilnya karena tidak pernah diketahui ada sebuah jihad apapun yang ditegakkan oleh Nabi, kecuali dipimpin oleh Nabi Shallallahu alaihi sallam, dan para sahabat tidak pernah ada yang menegakkan sebuah perlawanan apapun, kecuali dengan izin dari Rasulullah Shallallahu `alayhi wa sallam sebagai kepala negara.
Itu ditegaskan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dalam hadits Abu Hurairah, diriwayatkan Bukhari dan Muslim, maaf bukan hadits dari kantong Saya.
Kok bisa jihad harus dibawah kepala negara (pimpinan negara)? Ini Hadits Riwayat Bukhari Muslim dimaklumi di kalangan orang-orang yang berilmu.
Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda,
“Innamâ al-imâmu junnatun yuqâtalu min warâ`ihi wa yuttaqâ bihi fa in amara bitaqwallâhi wa ‘adala kâna lahu bidzâlika ajrun wa in ya`muru bi ghayrihi kâna ‘alayhi minhu (Sesungguhnya seorang imam adalah perisai, “ (HR. al-Bukhari, Muslim, an-Nasai dan Ahmad).
, sesungguhnya kepala negara itu adalah perisai, dilakukan peperangan di belakangnya,
Namanya Perang Jihad itu harus dipimpin oleh Kepala Negara.
- Kemudian jihad itu itu disyaratkan harus ada kemampuan, harus ada wilayah.
Makanya ketika kaum muslimin berada di Mekkah, mereka belum punya wilayah, tidak ada syariat jihad di situ. Dan sepakat para ulama, sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Hajar al-asqolani, bahwa jihad itu nanti disyariatkan di kalau nabi hijrah ke Madinah, itupun syariatnya secara bertahap.
Ada empat tahapannya, tidak langsung perang terbuka begitu, ada tahapannya. Ini dimaklumi, dimaklumi, karena itu syariat ini ada maksud-maksudnya, ada keagungannya, ada hikmah dan rahasia-rahasia didalamnya, dan itu ditekuni oleh orang-orang berilmu. Makanya, tidak boleh ada yang berbicara sembarangan, apalagi mengumumkan perang total. Ini perlu digarisbawahi juga, ya.
Perang total, misalnya sebagian orang, kita harus perang total, kita boikot produk-produk orang kafir. Anda sebagai apa memboiko produk, yaitu itu bukan karena orang perorang lagi, itu terhadap pemerintah, sebab di situ ada hubungannya dengan masalah produk yang diperlukan oleh masyarakat secara umum, ada hubungan bilateral antara sebuah negara dengan negara yang lain, ada hubungan berbagai hukum-hukum fiqih beredar di situ.
Pemerintah diberi wewenang disitu, kena itu di kaidah fikih nya
Apa yang dilakukan oleh seorang pemimpin di tengah rakyatnya itu dibangun di atas kemaslahatan. Jadi ini sudut apa namanya, satu sisi ia mengatakan perang total.
2. Tidak perlu ikut campur dengan urusan Palestina dengan Israel, ini benar-benar ya.
Pertama, itu menyelisihi dari ketegasan kepala negara kita dan pemerintah kita yang punya wewenang dalam hal ini.
Kemudian yang kedua, itu salah besar, ga perlu diurusin. Itu artinya kalau dia berbicara dari sudut keamanan, ideologi negara, justru urusan ini, kalau tidak diurus oleh pemerintah, itu bisa memasukkan orang-orang yang membawa ideologi-ideologi yang menyimpang, pemahaman-pemahaman radikalisme. Ikhwanul Muslimin bisa masuk di situ, Hizbut Tahrir bisa main di situ.
Tapi kalau pemerintah mengaturnya, masuk di dalamnya, memberikan pencerahan-pencerahan yang baik, maka ini orang-orang tidak ada panggung untuk berbicara. Sama di dalam penggalangan dana dan menyalurkan bantuan untuk saudara-saudara kita di Palestina. Kalau pemerintah membuka celah, membuka suatu pintu/jalan, semua rakyat Indonesia ingin membantu saudaranya di Palestine, lewat jalan ini, begitu, akan lebih berarti untuk saudara-saudara kita di sana, tepat sasarannya pada hal yang mereka perlukan, itu perlu ikut campur pemerintah di dalam hal tersebut dan ada hubungannya dengan Indonesia, dari sudut lain itu, dari sudut saya membahasnya, dari sudut hubungan di dalam tata negara.
Dari sudut keyakinan kita sebagai seorang muslim, membantu seorang muslim, itu bukan bukan hal yang sifatnya sunnah atau dianjurkan, itu KEWAJIBAN membantu orang-orang yang di-zhalimi, bahkan kepala negara, kepala negara muslim, itu punya kewajiban untuk membebaskan Masjidil Aqsa dari genggaman tangan orang-orang Yahudi, kecuali orang yang punya `udzur, dan dimaklumi ya di dalam hal ini, kekuatan, dan semua orang punya kekuatan untuk hal itu.
Jangan mengatakan Indonesia ini punya kekuatan, misalnya dia bisa, itu belum. Oh ya, sampai Syaikh Utsaimin dan Syaikh al-Albani menyatakan bahwa seruan apapun yang menyuruh umat Islam saat ini untuk berjihad, maka itu adalah Seruan yang keliru, umat Islam tidak ada kekuatan senjata-senjata umat Islam di bawah kepemimpinan seorang pemimpun muslim, itu kalau dibandingkan dengan persenjataan orang-orang kafir. Kata Syaikh Ibnu Utsaimin, itu seperti kembang api di hadapan senjata-senjata mereka, itu mungkin biasa kita saksikan pada kejadian-kejadian yang menimpa saudara-saudara kita di Palestina.
Dan ini harus menjadi pikiran, karena itu jihad itu, perlawanan, atau mengatakan tidak boleh begini. Itu bukan dengan akal saja, atau bukan dengan emosi, bukan dengan semangat, tapi harus ditimbang dengan timbangan syar’i, timbangan yang benarnya.
Dan doa untuk saudara-saudara kita itu penting untuk selalu kita mendoakan mereka, membantu mereka di dalam membenahi keberadaan, masalah-masalah mereka, walaupun dengan dakwah di jalan Allah, saling menasehati, dan jangan meremehkan masalah doa.
Saya yakin banyak dari doa-doa umat Islam ini sudah dikabulkan oleh Allah, sudah dikabulkan oleh Allah terkait dengan saudara-saudara kita di Palestina akan kehancuran orang Yahudi, tapi kehancurannya itu kapan, itu bukan urusan kita, itu Hikmah di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Karena itu dalam Alquran, Hai, disebutkan doanya Nabi Musa Alaihissalam, disuruh Yunus, yang mana Musa, ‘
qāla mụsā rabbanā innaka ātaita fir’auna wa malaahụ zīnataw wa amwālan fil-ḥayātid-dun-yā, rabbanā liyuḍillụ 'an sabīlik, rabbanaṭmis 'alā amwālihim wasydud 'alā qulụbihim fa lā yu
minụ ḥattā yarawul-‘ażābal-alīm
Referensi : https://tafsirweb.com/3362-surat-yunus-ayat-88.html
Pada ayat setelahnya, pada uji, kalau ada kode Uje berdakwah, dukungan telah dikabulkan doa kalian berdua, keduanya lebih Musa sudah diterima, Firaun akan dirasakan. Tapi apakah Fir’aun dibinasakan? The disebutkan oleh sejumlah ahli tafsir bahwa dari jarak pemerintahan doa Nabi Musa diterima dan binasanya Firaun itu sekitar 40 tahun, sekitar 40 tahun.
Jadi, adanya keterlambatan, Gita alam hal tersebut, itu ada hikmah besar. Mungkin kita punya dosa-dosa yang perlu kita bertaubat darinya, mungkin kita punya kesalahan-kesalahan yang harus kita perbaiki, mungkin ada kerenggangan hati-hati di antara umat Islam yang perlu diterapkan, mungkin banyak perkara dan hikmah yang bisa dipetik dari hal tersebut. Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan kebaikan dan Taufik untuk semuanya.”